BAB I
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Keindahan
Keindahan biasanya diartikan sebagai
sesuatu yang indah, tak ada cacat celanya, bersih, mulus, mempesona sempurna,
mengagumkan, lainya, memiliki daya tarik, dan sebagainya.itulah inti kesan
tentang keindahan yang tercetus melalui desah ucapan; oh, alangkah indahnya. Dalam
hukum keindahan, keindahan itu sendiri relative sifatnya,berubah-ubah, dan
selalu disesuaikan atau dihentikan penilaiannya oleh dan dengan selera pengagum
keindahan tersebut. Menurut si A, sesuai lukisan itu indah, namun si B,
mengatakan lukisan itu tidak indah. Sejauhmana perbedaan pengamatan jurus
pandang antara si A dan si B terhadap suatu lukisan? Jawabanya ditentukan oleh
selera masing-masing.
Bahasa tentang pengertian
keindahan terkait erat dengan visualitas dan perasaan. Dalam hal ini terdapat
semacam gerak bersamaan secara refles antara pandangan dan penglihatan
dengan perasaan. Misalnya,sesuatu lukisan itu indah.begitu mata melihat lukisan
itu, otomatis perasaan pun turung terlibat spontan menyatakan indah. Laurence
M. gould mengutip pendapatnya coleritge dalam wukmir dan gopinatha (1981;43)
sebagai berikut; ‘’keindahan adalah kesatuan dan keanekaan’’.jika melihat
adalah kasatuan, maka mungkin yang dimaksud adalah
pengamatan,perasaan,pemikiran, dan penginderaan pandangan serta sasaran tujuan,
kepada obye yang dikatakan indah. Selanjutnya keanekaan keindahan, mungkin juga
yang dimaksud adalah berbagai macam bentuk keindahan yang tercakup di dalam
sejumlah obyek yang dikatakan indah.
Dalam pengertian structural pada
garis besarnya keindahan terdiri dari keindahan alami dan keindahan non alami.
Keindahan alami adalah keindahan diluar campur tangan manusia, misalnya
keindahan sang surya menjelangsenja terbenam di ufuk barat, indahnya kemilau
air laut tersentuh cahaya bulan purnama di malam hari, kemilau titi-titik embun
dipagi hari dan seterusnya. Campur tangan manusia terhadap keindahan alami
dimungkinkan hanya terjelma dalam bentuk karya seni (seni suara, seni music,
seni tari, seni sastra, seni lukis, seni ukir, seni pahat).karena keindahan
alami adalah keindahan ciptaan maha pencipta,maka kemampuan manusia terbatas
pada mengagumi sempanjang ia masih mengakui kebesaran dan keagungan maha cipta.
Keindahan alami tak dapat dipoles
karena esensi ;’’indah’’ terlatak didalam keindahan iti sendiri bukan
diluarnya.itulah sebabnya keindahan alami hanya terjangkau oleh kepekaan rasa
yang mendalam, tak dapat dirubah dan berubah, kecuali oleh sifat alaminya
sendiri. Misalnya dimalam hari langit yang cerah bertaburan bintang
gemerlap sangat indah. Tiba-tiba langit menjadi gelap, awam menebal pertanda
hujan lebat akan turun. Itulah salah satu kemuskilan dari kaindahan alami. Keindahan
non alami adalahkeindahan yang mengada dengan sengaja karena campur tangan
manusia. Dari kaindahan alami ditransfer kadalam bentuk keindahan non alami
melalui kemampuan peniruan manusia. Dalam hal peniruan manusia itu, selalu
didukung oleh kekuatan imajinasi dan ispirasi, ketekunan, serta kemampuan daya
serap sehingga menghasilkan suatu karya yang dapat mengalihkan wujud keindahan
alami ke dalam kanvas (seni lukis),ritma-ritma dalam bentuk lagu (seni suara),
susunan kata puisi (seni sastra) dan sebagainya.
Walaupun tidak seasli keindahan
alami yang sebenarnya, namun kemampuan manusia (para seniman) mentrasfer
keindahan alami ke dalam berbagi wahana seni, hal itu telah berupakan suatu
reduplikasi kepuasan seni (the art of the reduplications pleasures) di dalam
menghargai dan mengagumi serta menghayati keindahan alami sesuai aslinya.
Keindahan non alami sebagai suatu fenomena, final estimasinya teresap di dalam
hasil karya sebagai reaksi dari meleburnya visi (pengamatan) dan penginderaan
agar menghasilkan kesesuaian yang terpadu atau kemiripan yang
persis,antara keindahan alami dengan keindahan non alami.
Di sisi lain, keindahan non alami
sifatnya tidak konstan, juga tidak mengandung keabadian, sehingga melahirkan
sejumlah aliran dalam arena seni misalnya futurism, dadaisme, ekspresionisme,
pluralisme, natularisme, country, blues, rock, slow rock, dan sebagainya.
Selain itu, keindahan non alami didominasi oleh pengkaryaan manusia sehingga
menempatkan obyek di dalam keindahan non alami dalam lingkup berbagai dimensi
bercorak sektasis spektakuler. Hal ini yang menyebabkan karya-karya seni corak
serta motif lebih diwarnai sekaligus ditentukan oleh dan bersumber dari hasil
inspirasi imajinatif si pengkarya, tanpa terikat oleh aturan-aturan yang sangat
dipaksakan berasal dari kekuasaan dan tirani, misalnya lukisan bercorak
karikatul, puisi-puisi atau lagu-lagu bertema dan bernada ironis, terkadang
sarkasis. Inilah salah satu kemampuan para seniman mentransfer keindahan alami
ke dalam lingkup keindahan non alami.
Sifat-sifat Keindahan
Untuk mengatakan sesuatu itu indah atau tidak, berikut ini
akan diungkapkan sifat keindahan. Atas dasar sifat ini, juga akan dikemukakan
beberapa tanggapan mengenai keindahan.
1.
Keindahan itu
kebenaran
Kebenaran artinya
bukan tiruan. Oleh karena itu, tiruan lukisan Monalisa tidak indah karena
dasarnya tidak benar. Mana indah, gadis cantik atau lukisan gadis cantik itu?
2.
Keindahan itu abadi
Abadi artinya tidak
pernah dilupakan, tidak pernah hilang susut. John Keats menyatakan bahwa
sesuatu yang indah adalah abadi, sedangkan yang tidak abadi adalah tidak indah.
3.
Keindahan mempunyai
daya tarik
Daya tarik artinya
memikat perhatian orang, menyenangkan, tidak membosankan. Bali menyenangkan
orang, ia mempunyai daya tarik. Karena itu, dikatakan bahwa Bali itu indah.
John Keats juga menyatakan bahwa sesuatu yang indah itu selain abadi, juga mempunyai
daya tarik yang selalu bertambah.
4.
Keindahan itu wajar
Wajar artinya tidak
berlebihan dan tidak pula kurang atau menurut apa adanya. Misalnya, foto
berwarna yand dicetak lebih indah dari pada warna aslinya, justru tidak indah
karena berlebihan.
5.
Keindahan itu
kenikmatan
Kenikmatan artinya
kesenangan yang memberikan kepuasan. Menonton film atau pertunjukan tari-tarian
yang tidak menyenangkan dikatakan tidak indah. Apabila pencipta suatu karya
seni memperoleh kenikmatan atau kepuasan apabila karyanya itu dikatakan indah.
6.
Keindahan itu kebiasaan
Kebiasaan itu
artinya dilakukan berulang-ulang. Yang tidak biasa menjadi biasa karena
dilakukan berulang-ulang. Yang tidak biasa tidak indah namun karena dilakukan
berulang-ulang sehingga menjadi biasa dan indah. Sesuatu yang tidak nikmat
menjadi nikmat karena terbiasa misalnya merokok.
B.
Contoh Keindahan
Keindahan
adalah sesuatu yang membuat diri maupun hati manusia terkagum-kagum akan suatu
pesona dari manusia, benda, lingkungan tempat tinggal maupun pemandangan alam
yang dilihatnya. Keindahan identik dengan sesuatu hal yang manusia tersebut
baru melihatnya pertama kali, misal manusia tersebut pergi kesuatu tempat
dipesisir pantai yang berada jauh dari tempat tinggalnya yang belum pernah ia
datangi sebelumnya. Dan setiap keindahan itu tergantung pada selera orang
masing-masing.
Menurut
kami keindahan abstrak itu adalah suatu konsep yang dapat diartikan sulit untuk
dipahami, tetapi bukan berarti tidak bisa untuk dimengerti. Sedangkan jika dibandingkan
dengan suatu benda, keindahan tersebut dapat diartikan maupun diungkapkan
dengan kata-kata. Salah satu contohnya yaitu lukisan, patung, pemandangan dll.
Lukisan dan patung adalah karya seni yang dibuat oleh manusia. Secara garis
besar keindahan itu juga dapat dibuat oleh manusia.Keindahan dalam arti luas.
Keindahan
dalam arti luas meliputi
1. Keindahan Jasmani
2. Keindahan Seni
3. Keindahan Alam
4. Keindahan Moral
5. Keindahan Intelek
-
Keindahan dari jasmani dan rohani dapat di ibaratkan
keindahan dari jiwa maupun raga yang dimiliki oleh manusia.
-
Keindahan seni dapat diartikan dengan pembuatan hasil karya,
entah itu karya musik, tari, patung, maupun lukisan.
-
Keindahan alam dapat di artikan dengan penglihatan akan
suatu pesona alam, dan dapat dijelaskan dengan kata-kata begitu juga sama
dengan keindahan seni.
-
Keindahan moral dapat dilihat dari perilaku, kepribadian dan
tata karma setiap individu manusia.
-
Keindahan intelek dimana keindahan dalam cara manusia
berfikir dengan cerdik.
Nilai
estetik adalah hal yang mencakup dari keindahan itu sendiri, yaitu keindahan
dapat dinikmati oleh mata, jiwa, perasaan, maupun dengan telinga. Semua hal
tersebut berkenaan dengan apa yang dilihat oleh manusia itu.
Keindahan
juga memiliki nilai ekstrinsik dan nilai instrinsik
Nilai ekstrinsik. Dapat diartikan
sebagai alat bantu untuk menyempurnakan suatu keindahan. Contoh Sebuah musik
jika tidak dibantu dengan nada dan irama yang pas, maka music itu tidak akan
terdengar indah jika tederngar ditelinga.
Nilai
intrinsik. Dapat diartikan dengan nilai yang terkandung dalam suatu keindahan.
Contoh Lukisan yang dibuat oleh tangan manusia memiliki arti dan maksud dari
lukisan yang ia buat. Dalam arti luas adalah pendeskripsian dari lukisan yang
dibuat.
Pengertian
tentang kontemplasi dan ekstansi
Setiap manusia memiliki rasa atau
selera tentang keindahan. Sedangkan keindahan tersebut terbagi lagi menjadi
kontemplasi dan ekstansi. Kontemplasi yaitu dasar dari pemikirian manusia untuk
menyatakan keindahan. Sedangkan ekstansi adalah untuk merasakan atau menikmati
suatu keindahan. Jadi kontemplasi dan ekstansi saling keterhubungan. Sehingga
manusia dapat merasakan suatu keindahan dan kemudian dinyatakan oleh ungkapan.
BAB II
KONSEP IBD DALAM KEINDAHAN
Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam Keindahan
Ilmu Budaya Dasar adalah usaha yang
diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang
konsep-konsep yg dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan
kebudayaan. Ilmu budaya Dasar tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam
salah satu bidang keahlian yang termasuk di dalam pengetahuan budaya, akan
tetapi ilmu budaya dasar semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan
kepribadian seseorang dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan
kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan
alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri.
Kebudayaan jika dikaji dari asal kata
bahasa sansekerta berasak dari kata budhayah yg berarti budi atau akal. dalam
bahasa latin kebudayaan berasala dari kata colere yg berarti mengolah tanah.
”Segala sesuatu yg dihasilkan oleh akal pikiran manusia dengan tujuan untuk
mengolah tanah atau tempat tinggalnya” atau ”segala usaha manusia untuk dapat
melangsungkan dan mempertahankan hidupnya di dalam lingkungannya” E.B.Tylor
(1871). Kebudayaan adalah kompleks yg mencangkup pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan lain serta kebiasaan yg
didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Keindahan berasal dari kata indah,
artinya bagus, permai, elok, molek dan sebagainya. Kawasan keindahan bagi
manusia sangat luas, seluas keanekaraganam manusia dan perkembangan peradaban
teknologi, sosial dan budaya. Karena itu keindahan tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia. Keindahan identik dengan kebenaran yang mempunyai daya tarik
dan setiap orang memandang indah suatu benda atau objek itu berbeda. Dapat
disimpulkan bahwa keindahan adalah kumpulan hubungan yang selaras dalam suatu
benda dan hubungannya dengan si pengamat.
Seperti halnya kehidupan manusia yang
selalu tumbuh dan berkembang, kesenian merupakan salah satu wujud keindahan
dari karya manusia yang juga tumbuh dan berkembang. Dalam perkembangan kesenian
atas dasar waktu yang kemudian berkembang menjadi suatu kebudayaan.
Perkembangan kesenian juga dipengaruhi oleh tempat atau lokasi berkembangnya
kesenian tersebut.
Akan tetapi kesenian Indonesia
mengalami kemunduran, ada beberapa hal yang menyebabkan hal tersebut antara
lain, orang-orang tua yang menjadi pendukung berangsur-angsur digantikan oleh
anak muda yang pada umumnya kurang mendukung, berkurangnya penggemar kesenian
rakyat, makin banyaknya hiburan-hiburan moderen yang kemudian menggeser posisi
kesenian rakyat.
Untuk memelihara kesenian rakyat
sebagai budaya peninggalan nenek moyang, salah satu upaya yang dilakukan oleh
pemerintah adalah mengadakan festifal setiap tahun, diharapkan dengan cara ini
kesenian rakyat dapat terus hidup. Dari hal tersebut jelas bahwa keidahan dan
kebudayaan erat kaitannya mengingat hal-hal yang dijadikan budaya ialah hal
yang bersifat indah.
1.
Pengertian Keindahan
Keindahan
berasal dari kata indah yang artinya bagus, permai, cantik, molek dan
sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni (meskipun
tidak semua hasil seni indah), pemandangan alam (pantai, pegunungan, danau,
bunga-bunga di lereng gunung), manusia (wajah, mata, bibir, hidung, rambut,
kaki, tubuh), rumah (halaman, tataan, perabotan rumah tangga dan sebagainya),
suara warna, dan sebagainya. Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan
adalah kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang
sama, yaitu abadi dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah, yang tidak
mengandung kebenaran berarti tidak indah. Oleh
karena itu tiruan lukisan Monalisa
tidak indah karena dasarnya tidak benar. Keindahan juga bersifat universal,
artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, mode,
kedaerahan atau lokal.
Keindahan
bagi manusia merupakan sesuatu yang sangat penting, yang menunjukan bahwa manusia itu memiliki
perasaan yang halus, lembut, serta menghargai kualitas. Tingginya cita rasa
artistik seseorang dalam meresapkan karya-karya yang indah, pada giliranya akan
memberikan pengaruh positif terhadap sikap emosi dan sikap moralnya.
Memiliki
apresisai terhadap seni berarti memiliki penghargaan, keakraban, dan kecintaan
terhadap karya seni itu sendiri. Rasa dan sikap batin tersebut berangkat dari
suatu kemampuan meresap dan menghayati keindahan serta kemampuan memahami makna
yang terkandung di dalamnya. Menurut The Liang Gie, keindahan dibedakan menjadi
tiga yaitu:
1.
Indah
dalam arti luas
2.
Indah
dalam arti estetika murni
3.
Indah
dalam arti terbatas pada penglihatan
Keindahan
dalam arti luas mengandung ide kebaikan. Plato menyebutnya sebagai watak yang
indah dan hukum yang indah, sedangkan Aristoteles merumuskan keindahan sebagai
sesuatu yang baik juga menyenangkan. Pengertian keindahan dalam arti estetik
murni adalah pengalaman estetik seseorang dalam hubungannya dengan sesuatu yang
diserapnya. Adapaun pengertian keindahan dalam arti terbatas adalah hanya
benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan yaitu berupa keindahan bentuk
dan warna.
Dari
pembagian keindahan tersebut di atas, masih belum jelas apakah sesungguhnya
keindahan itu. Ini memang persoalan filsafat yang jawabannya beragam. Salah
satu jawaban ialah mencari cirri-ciri umum yang ada pada semua benda atau
kualitas hakiki atau dengan pengertian keindahan. Jadi, keindahan pada dasarnya
adalah sejumlah kualita pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal. Kualita
yang paling sering disebut adalah kesatuan (unity)
, keseimbangan (balance), dan kebalikan
(contrast).
Dari
ciri itu dapat diambil kesimpulan bahwa keindahan tersusun dari berbagai
keselarasan dari garis, warna, bentuk, nada, dan kata-kata. Ada pula yang
berpendapat bahwa keindahan adalah sekumpulan hubungan yang selaras dalam suatu
benda dan di antara benda itu.
2.
Pengertian Renungan
Renungan berasal
dari kata renung, merenung artinya dengan diam-diam memikirkan sesuatu atau
memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil renungan.
Setiap orang pernah
merenung. Sudah tentu kadar renungannya
berbeda satu sama lain, sekalipun objek yang direnungkan sama. Apabila objek
renungannya berbeda. Jadi apa yang direnungkannya itu tergantung kepada objek
dan subjek. Renungan atau pemikiran yang dibahas dalam modul ini berhubungan
dengan keindahan. Setiap hasil seni lahir dari hasil renungan. Tanpa di
renungkan hasil seni tidak akan mencapai keindahan.
Renungan yang
berhubungan dengan keindahan atau penciptaan keindahan didasarkan atas tiga
macam teori, yaitu teori pengungkapan, metafisika dan psikologis.
3.
Pengertian
Keserasian
Keserasian berasal dari kata serasi, dengan kata dasarnya
adalah rasi yang artinya cocok, sesuai, atau kena benar. Kata cocok mengandung
pengertian perpaduan, ukuran, dan seimbang. Perpaduan misalnya, orang yang berpakaian
serasi antara kulit dan warna pakaiannya. Orang hitam yang memakai warna hijau,
tentu makin hitam. Warna hijau pantas dipakai orang berkulit kuning.
Keserasian identik dengan keindahan, sesuatu yang serasi
tentu tampak indah. Oleh karena itu, sebagian ahli pikir berpendapat bahwa
keindahan ialah sejumlah kulita pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal.
Kualita yang paling sering disebut kesatuan, keselarasan, dan perlawanan atau
pertentangan.
Keserasian tidak ada hubungan dengan kemewahan. Sebab
keserasian merupakan perpaduan antara warna, bentuk dan ukuran. Keserasian
merupakan pertentangan antara nada-nada tinggi rendah, keras lembut dan panjang
pendek. Kadang-kadang kemewahan bisa menunjang keserasian, tetapi hal itu tidak
selalu terjadi.
4.
Pengertian
Kehalusan
Kehalusan berasal
dari kata halus, artinya tidak kasar (perbuatan) lembut, sopan, baik, beradab.
Kehalusan berarti sifat-sifat yang halus, sopan dan beradab. Halus bagi manusia
adalah sikap lembut dalam menghadapi orang lain. Lembut dalam kata-kata, lembut
dalam roman muka, lembut dalam sikap anggota badan lainnya.
Lawannya ialah
sikap kasar atau sikap yang emosional, sombong, kaku, atau bermusuhan.
Sikap halus atau
lembut merupakan gambaran hati yang tulus serta cinta kasih terhadap sesama.
Oleh sebab itu, orang yang bersikap halus atau lembut biasanya suka
memperhatikan keperluan orang lain dan suka menolong orang lain.
Kehalusan dan
kekasaran dapat terlihat dari gerak kaku, roman, muka, tutur bahasa. Anggota
badan yang melahirkan sikap kehlusan itu ialah kaki, tangan, kepala, mulut,
bibir, mata dan bahu.
Prinsip hidup
kekeluargaan harus didasarkan kepada cinta kasih, keadilan, kejujuran,
kesetiaan, ketertiban, kedisiplinan. Pergaulan yang didasarkan pada prinsip itu
tentu akan melahirkan kehalusan dalam pergaulan. Sekurang-kurangnya ketentraman
dan kesejahteraan.
Karya seni adalah
hasil ciptaan manusia yang mempunyai nilai-nilai tertentu. Nilai itu antara
lain indrawi, bentuk, dan pengetahuan. Nilai-nilai itu terwujud dalam bentuk
lahir yang dapat dinikmati oleh indra kita (mata, telinga) sehingga memaksakan
hati kita.
Hasil seni sangat
berpengaruh terhadap jiwa dan pebuatan manusia. Banyak orang menangis karena
seni (seni drama, film, seni suara), namun banyak juga orang yang melenggang-lenggang
karena mendengarkan lagu-lagu yang tenang menghanyutkan. Itulah sebabnya bagi
orang tua yang menginginkan anak-anaknya berperasaan halus, dianjurkan untuk
memutar lagu-lagu klasik.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Keindahan berasal
dari kata indah berarti bagus, permai, cantik, molek dan sebagainya. Benda yang
mengandung keindahan ialah segala hasil seni dan alam semesta ciptaan tuhan.
Sangat luas kawasan keindahan bagi manusia, oleh karena itu, kapan, dimana, dan
siapa saja dapat menikmati keindahan.
Keindahan
identik dengan kebanaran. Keduanya mempunyai nilai yang sama, yaitu abadi . dan
mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Segala sesuatu yang tidak
mengandung kebenaran berarti tidak indah. Selain itu keindahan juga bersifatunifersal.
Ciri-ciri keindahan menyangkut kualita hakiki adalah segala benda yang mengandung kesatuan (unity), keselarasan (harmoni), kesetangkupan (symmetry), dan lain sebagainya. Definisi keindahan sangat luas leh karena itu dalam estetika moderen, orang lebih suka berbicara tentang seni dan estitika kaena hal itu merupakan gejala kongkret yang dapat ditelaah dengan pengalaman secara empirik dan penguraian sistematis.
Ciri-ciri keindahan menyangkut kualita hakiki adalah segala benda yang mengandung kesatuan (unity), keselarasan (harmoni), kesetangkupan (symmetry), dan lain sebagainya. Definisi keindahan sangat luas leh karena itu dalam estetika moderen, orang lebih suka berbicara tentang seni dan estitika kaena hal itu merupakan gejala kongkret yang dapat ditelaah dengan pengalaman secara empirik dan penguraian sistematis.
Nilai berarti
kebenaran (worth) atau kebaikan (goodness). Nilai estetik sesuatu adalah
realita psikologis yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan karena
terdapat pada jiwa manusia dan bukan pada benda itu sendiri.
Ada yang
membedakan nilai ini sebagai nilai subjektif dan nilai objektif atau nilai
perseorangan dengan nilai kemasyarakatan. Penggolongan yang lebih penting ialah
nilai ekstrinsik dan nilai intrinsik. Nilai ekstrinsik dipandang dari bendanya,
sedangkan intrinsik dari bendanya.
DAFTAR PUSTAKA
Mawardi, Ilmu Alamiah
Dasar, Ilmu Sosial Dasar, Ilmu Budaya Dasar. CV Pustaka Setia, Bandung 2007.
Drs. Joko Tri Prasetya dkk, Ilmu Budaya Dasar, cet ke 3, PT Rineka
Cipta, Jakarta :2004
Drs. Mawardi, Ir. Nur Hidayati, Ilmu Alamiah ,Sosial,Budaya Dasar,cet ke VI, CV Pustaka Setia :
Bandung, 2009
Drs. Redi Panuju, Ilmu budaya Dasar dan Kebudayaan, PT
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta : 1994
Prof.Dr.Rusmin Tumanggor dkk, Ilmu Sosial & Budaya Dasar, cet ke 1
Kencana Prenada Media Group, Jakarta : 2010
Muzaki, Mifta.
2012. Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam Agama. http://flying0ver.wordpress.com.
Diakses pada tanggal 19 Desember 2012 pada pukul 08.09.
Pramutoko, Bayu.
2008. Ilmu Budaya Dasar. http://bayu96ekonomos.wordpress.com. Diakses
pada tanggal 19 Desember 2012 pada pukul 07.02.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................................. ii
BAB I PEMBAHASAN
................ A. Pengertian Keindahan.............................................................................. 1
................ B. Contoh Keindahan................................................................................... 2
BAB
II KONSEP IBD DALAM KEINDAHAN
1. Pengertian
Keindahan............................................................................. 7
2. Pengertian
Renungan.............................................................................. 8
3. Keserasian............................................................................................... 9
4. Kehalusan................................................................................................ 9
BAB
III PENUTUP
Kesimpulan..................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar