BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Manusia adalah
mahluk hidup yang diciptakan dengan memiliki kelebihan, dari mahluk hidup yang
lain yaitu diberikannya akal untuk berpikir. Maka sebab itu dia selalu berpikir
untuk bisa lebih baik dari sebelumnya.
Pendidikan
adalah salah satu upaya manusia untuk bisa menggapai cita-citanya, sebagaimana
definisi pendidikan itu sendiri adalah aktifitas atau usaha manusia untuk
menumbuh kembangkan potensi-potensi bawaan baik jasmani maupun rohani sesuai
dengan nilai-nilai yang ada didalam masyarakat dan kebudayaan untuk memperoleh
hasil dan potensi.
Dengan
pendidikan ini pula manusia berpikir lebih maju dan ingin selalu mengetahui
sesuatu yang semula sebelum tahu menjadi tahu, karena penemuan-penemuan itu
pula maka terjadilah yang namanya inovasi. Dan guna efesiensi, relevansi,
kualitas dan efektivitas.
Adapun metode analisis yang penulis gunakan adalah
metode analisis kualitatif. Selanjutnya dalam analisis data secara kualitatif
ini penulis menggunakan pendekatan cara berfikir induktif. Hasil penelitian
tentang faktor-faktor pendidikan dalam kitab Ihya’ Ulumuddin dapat dirumuskan
menjadi lima faktor yaitu :
1. Faktor
tujuan adalah pendidikan dalam prosesnya haruslah mengurai kepada pendekatan
diri kepada Allah dan kesempurnaan insani, mengarahkan manusia untuk mencapai
tujuan hidupnya bagi bahagia dunia dan akhirat,
2. Faktor
pendidikan, yaitu guru mempunyai kedudukan yang mulia dan sangat penting. Guru
juga memiliki syarat dan sifat yang harus dipenuhi antara lain: guru itu orang
tua kedua di depan murid, guru sebagai pewaris nabi, guru sebagai penunjuk
jalan dan figur pembimbing keagamaan, guru sebagai sentral figur atau teladan
bagi murid, guru sebagai motivator dan guru sebagai seorang yang memahami
tingkat perkembangan intelektual murid,
3. Faktor anak
didik, yaitu belajar mempunyai peran yang penting dalam kehidupan. Dengan
belajar orang jadi pandai, ia akan mengetahui terhadap segala sesuatu yang
dipelajarinya. Tanpa belajar, orang tidak akan mengetahui sesuatupun.
4. Faktor alat
dan metode adalah meliputi materi pendidikan, metode pendidikan dan alat
pendidikan langsung,
5. Faktor
lingkungan, keluarga adalah lingkungan pendidikan pertama dan terutama bagi
perkembangan anak, bahkan mempunyai pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan
dan perkembangannya. Sedangkan lingkungan pergaulan juga mempunyai pengaruh
yang sangat dominan terhadap perkembangan anak. Sedangkan lingkungan yang
berujud kesusastraan yang meliputi buku yang bermanfaat dan buku yang merugikan
serta merusak juga mempunyai peran yang besar terhadap pembentukan pribadi
anak.
B.
Maksud dan Tujuan
a.
Penulisan makalah ini
bertujuan sebagai berikut :
1.
Mengetahui Pengertian
Faktor-Faktor Pendidikan Agama Islam.
2.
Mengetahui Macam-Macam
Faktor Pendidikan Agama Islam.
C.
Rumusan Penulisan
Berangkat dari
masalah sederhana yang terus berkembang menjadi kompleks inilah, makalah ini
mengangkat 2 rumusan masalah, yaitu :
1.
Apa Pengertian
Faktor-Faktor Pendidikan Agama Islam?
2. Berapa dan Apa Saja Macam-Macam Faktor Pendidikan Agama
Islam?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Faktor-Faktor Pendidikan Islam
Dalam
melaksanakan pendidikan agama, perlu diperhatikan adanya faktor-faktor
pendidikan yang ikut menentukan keberhasilan pendidikan agama tersebut. Faktor-Faktor
Pendidikan itu ada 5 macam, dimana faktor-faktor yang satu dengan yang lainnya
mempunya hubungan yang erat. Kelima faktor tersebut adalah :
1. Anak didik.
2. Pendidik.
3. Tujuan
Pendidikan.
4. Alat-alat
pendidikan.
5. Millieu/lingkungan.
Dapat
disimpulkan bahwa factor-faktor Pendidikan Islam adalah sesuatu yang
ikut menentuksn keberhasilan Pendidikan Islam yang memiliki beberapa
bagian yang saling mendukung satu sama lainnya. Faktor-faktor Pendidikan Islam selanjutnya
juga disebut dengan komponen-komponen pendidikan.
Menurut Toto
Suharto dalam bukunya filsafat pendidikan Islam dengan memodifikasi konsepsi
noeng muhadjir, mengungkapkan secara filosofis komponen-komponen pokok
pendidikan islam kedalam lima komponen, yaitu tujuan pendidikan, pendidik dan
peserta didik, kurikulum pendidikan, metode pendidikan, dan konteks pendidikan.
Kelima komponen ini adalah merupakan sebuah system, artinya kelima komponen itu
merupakan satu kesatuan pendidikan yang masing-masing berdiri sendiri, tetapi
berkaitan satu sama lainnya, sehingga terbentuk satu kebulatan yang utuh dalam
mencapai tujuan yang diinginkan.
B.
Macam-macam Faktor-Faktor Pendidikan Islam
Adapun
pembahasan masing-masing faktor atau komponen
pendidikan Islam tersebut sebagai berikut.
1.
Faktor Peserta Didik (Siswa
atau Murid)
Faktor anak
didik adalah merupakan salah satu faktor pendidikan yang paling penting
karena tanpa adanya faktor tersebut, maka pendidikan tidak akan berlangsung.
Oleh karena itu faktor anak didik tidak dapat digantikan oleh faktor yang lain.
Dalam
paradigma pendidikan islam, peserta didik merupakan sesuatu yang belum dewasa
dan memiliki sejumlah potensi dasar (fitrah) yang perlu dikembangkan. Di
sini peserta didik adalah makhluk Allah yang terdiri dari aspek jasmani dan
ruhani yang belum mencapai kematangan, baik fisik, mental, intelektual, maupun
psikologisnya. Oleh karena itu, ia senantiasa memerlukan bimbingan arahan
pendidik agar dapat mengembangkan potensinya secara optimal dan membimbingnya
menuju kedewasaan.
Peserta
didik sebagai subjek pendidikan, menurut Sayyidina Ali Bin Abi Thalib Jika
menginginkan keberhasilan meraih ilmu harus memenuhi enam syarat sebagaimana
dalam syair ;
الالاتنال العلم إلا
بستة * سأنبيك عن مجموعها ببيان
دكاء وحرص واصطبار
وبلغة * وإرشاد أستاذ وطول زمان
Yaitu :
1)
Cerdas
4) Mempunyai Bekal
2) Bersungguh-sungguh
5) Mengikuti Petunjuk Guru (Ustadz)
3) Sabar
6)
Lama Waktunya
2.
Pendidik (Guru atau Ustadz)
Pendidik
merupakan salah satu komponen penting dalam proses pendidikan, dipundaknya
terletak tanggung jawab yang besar dalam upaya mengantarkan peserta didik
kearah tujuan pendidikan yang dicitakan. Secara umum, pendidik adalah mereka
yang memiliki tanggung jawab mendidik. Mereka adalah manusia dewasa yang karena
hak dan kewajibannya melaksanakan proses pendidikan
Selain
mendidik pendidik (guru) mempunyai 4 empat tugas, yaitu ;
a. Mengajarkan
ilmu pengetahuan agama isalm
b. Menanamkan
Keilmuan dalam jiwa anak.
c. Mendidik
anak agar taat menjalankan agama.
d. mendidik
anak agar berbudi pekerti baik.
Berdasarkan
hal diatas seorang guru (dosen) disamping mengajarkan ilmu, juga perlu
memberikan teladan kepada peserta didik/mahasiswa. Dalam proses belajar
mengajar disekolah atau kampus, peran guru (dosen) sangat penting dan hendaknya
mampu berfungsi sebagaimana orang tua yang mampu memahami, mengayomi dan
memberikan perasaan aman kepada peserta didik. Disamping itu juga diharapkan
bagi guru (dosen) apapun mata ajaran yang menjadi tanggung jawabnya,merupakan
sosok yang mampu memberikan teladan perilaku yang islami sekaligus memiliki
visi yang jelas dalam peranya mengembangkan pribadi siswa (mahasiswa) muslim. Sesuai
dengan perilaku perkembangan anak lebih mikudah mengikuti teladan perilaku yang
bersifat Visual dibandingkan dengan materi yang disampaikan secara klasikal dan
verbalistik. Selain itu, siswa (mahasiswa) lebih cendrung meneladani guru/dosen
yang juga seperti yang ia ajarkan kepada mereka.
Berdasarkan
hal ini M. Ismail Yusanto dalam bukunya Menggugas Pendidikan Islam mengatakan
bahwa, maka guru (dosen) perlu memenuhi kualifikasi sebagai berikut:
1.
Amanah, yaitu bertanggung jawab dalam keberhasilan
proses pendidikan.Ia betul-betul memiliki komitmen yang tinggi untuk membentuk
kepribadian islam pada diri peserta didik atau mahasiswanya. Bila tidak, pendidikan
yang diharapkan unggul hanya akan menjdi impian.
2.
Kafa’ah atau memiliki skill dibidangnya. Pengajar yang
tidak menguasai bidangan yang diajarkan nya baik dalam aspek iptek dan keahlian
maupun Tsaqofah Islam tidak akan mampu memberikan hasil optimal pada peserta
didik.
3.
Himmah atau memiliki etos kerja yang baik.
4.
Berkepribadian Islam. Guru (dosen) harus menjadi
teladan bagi siswanya agar tidak hanya sekedar menjalankan fungsi
mengajar melainkan juga fungsi mendidik.
C.
Tujuan pendidikan
Menurut Dr. Zakiah Daradjat, dkk. Tujuan pendidikan
ialah sesuatu yang hendak dicapai dengan kegiatan atau usaha pendidikan. Bila
Pendidikan itu berbentuk pendidikan formal, tujuan pendidikan itu harus
tergambar dalam suatu kurikulum.
M. Arif Yunus dalam bukunya mengatakan Tujuan Pendidikan Islam adalah untuk membentuk
manusia yang berkarakter, yakni 1. Berpribadian islam, 2. Menguasai Tsaqofah Islam,
3. Menguasai Ilmu Kehidupan (sain teknologi dan keahlian yang memadai).
a.
Berkepribadian Islam (Syaksiah islam)
Tujuan yang
pertama ini hakekatnya merupakan konsekwensi keimanan seorang muslim, yakni
bahwa seorang muslim harus memegang indentitas muslimanya yang tampak pada cara
berfikir dan cara bersikapnya yang senantiasa dilandaskan pada ajaran islam.
Pada
prinsipnya ada tiga langkah metode pembentukan dan pengembangan Kepribadian
Islam. 1. Menanamkan Aqidah Islam dengan metode yang menggugah akal menggantarkan
jiwa dan menyentuh perasaan. 2. Mendorong peserta didik agar menegakkan
bangunan cara berfikir dan perilakunya diatas aqidah dan syari’ah islam. 3. Senantiasa
mengisi pemikirannya dengan tsaqofah islam dan mengamalkanya dalam seluruh aspek
kehidupannya dalam rangka melaksanakan ketaatan kepada Allah.
b.
Mengusai tsaqofah islam
Dalam
mengusai hal ini islam telah mewajibkan agar setiap muslim menuntut ilmu.
Imam Al Ghazali dalam ihya ulumuddin,Bab ilmu,berdasarkan takaran kewajibanya membagi
ilmu menjadi dua katagori,yakni (1). Ilmu Fardhu A’in misalnya Ilmu Tsaqofah
Islam, seperti Pemikiran, Ide, Dan Hukum-Hukum Islam, Bahasa Arab, Sirah
Nabawiyah, Al-Qur’an, Al Hadits dll. (2) Ilmu Fardhu Kifayah. ilmu
yang termasuk dalam golongan ini adalah Ilmu Kehidupan Yang Ilmu Pengetahuan dan
Tekhnologi serta keahlian misalnya, Ilmu Kimia, Biologi, Fisika, Kedokteran,
Pertanian, Teknik dan lain sebagainya.
c.
Menguasai sain dan tekhnologi
Mengusai ilmu
iptek agar umat islam mampu mencapai kemajuan material sehingga menjalankan
misi sebagai khalifah Allah Allah SWT dengan baik di muka bumi.Islam menetapkan
penguasaan ilmu kehidupan sebagai fardu kehidupan.
Pada
hakekatnya ilmu pengetahuan terdiri atas dua hal,yakni pengetahuan yang dapat
mengembangkan akal pekiran sehingga ia dapat menentukan suatu tindakan tertentu
dan pengetahuan mengenai perbuatan itu sendiri.
Disisi lain
akal pulalah yang dapat memacu kehendak untuk maju menguasai iptek sebagai buah
dari keimanan seorang muslim. Rasul SAW memberikan contoh. Dalam Kitab al
fathul kabir jilid III, diketahui bahwasanya Rasul pernah mengutus dua orang
sahabatnya ke negeri yaman guna mempelajari teknik pembutan senjata yang
mutakhir untuk ukuran pada waktu itu yang bernama Dabbabah, sejenis tank yang
terdiri atas kayu tebal berlapis kulit dan tersusun dari roda-roda yang dapat
menerjang benteng lawan. Dalam kitab Al Furusiyah (Ibnul Qoyyim), diriwayatkan
bahwasanya Rasulullah sutu ketika melihat dan menunjuk busur-busur panah buatan
orang-orang arab. Beliau berkata: Dengan ini, dengan busur-busur, tombak, Allah
SWT mengokohkan kekuasaan didalam negeri dan menolong kalian atas
lawan-lawanmu. Hal ini jelas bahwa islam sangat memperhatikan
IPTEK.
D.
Faktor Alat atau Media Pendidikan
Adapun yang dimaksud dengan alat pendidikan ialah
segala sesuatu yang dipergunakan dalam usah untuk mencapai tujuan dari
pendidikan.
Dengan demikian yang dimaksud dengan alat pendidikan
agama ialah; Segala sesuatu yang dipakai dalam mencapai tujuan pendidikan
agama.
Dalam memilih alat (media pendidikan) ada beberapa
faktor yang harus diperhatikan. Seperti yang diajukan oleh Heinick,dkk (1982)
yang berupa model perencanaan penggunaan media yang efektif yang dikenal dengan
istilah (ASSURE) adalah singkatan dari : Analyze Learner
Characteristik, State Objektive, Select, or Modify Media, Utilize, Require
Learner Response and Evaluate. Model ini menyarankan ada 6 kegiatan
utama dalam perencanaan pengajaran sebagai berikut :
a.
Menganalisis Karakteristik umum kelompok sasaran, apakah
mereka siswa SD/SMP/SLTA/PT/Organisasi Pemuda, Perusahaan, Usia, Jeniskelamin,
Latar Belakang Sosial Budaya, Sosial, Ekonomi.
b.
Merumuskan tujuan pengajaran.
c.
Memilih, Memodifikasi, Merancang dan mengembangkan
materi dan media yang tepat.
d.
Menggunakan mteri dan media (Bagaimana dan berapa
waktu yang dibutuhkan untuk menggunakannya) ruang dan fasilitas lain.
e.
Meminta tanggapan dari siswa.
f.
Mengevaluasi proses belajar mengajar.
E.
Macam-Macam Alat Pendidikan Islam
Alat-alat pendidikan agama dapat dikelompokkan menjadi
3 dengan uraian atau klasifikasi sebagai berikut :
a.
Alat Pengajaran Agama: Yang
dibedakan menjadi tiga ;
·
Alat pengajaran Klasikal, Seperti Papan Tulis, kapur
dan lain-lain.
·
Alat Pengajaran Individual. Seperti alat tulis, buku
pelajaran dan lain-lain.
·
Alat Peraga.
b.
Alat-alat Pendidikan Langsung :
termasuk alat pendidikan yang langsung juga ialah dengan menggunakan emosi dan dramatisasi dalam
menerangkan masalah agama. Karena agama lebih menyangkut perasaan.
c.
Alat-alat Pendidikan tidak Langsung : Alat
yang bersifat kuratif. Agar dengan demikian anak-anak menyadari perbuatannya
yang salah dan berusaha untuk memperbaikinya.
F.
Faktor Lingkungan
Lingkungan merupakan sesuatu yang mempengaruhi pada
pertumbuhan dan perkembangan jiwa anak. Adapun pengaruh lingkungan dapat dibagi
menjadi dua, yaitu positif dan negative, adapun uraiannya sebagai berikut;
a.
Pengaruh lingkungan dapat dikatakan positif, bila mana
lingkungan itu dapat memberikan dorongan atau motivasi dan rangsangan kepada
anak untuk berbuat hal-hal yang baik.
b.
Sebaliknya pengaruh lingkungan dapat dikatakan Negatif
bila mana keadaan sekitarnya anak itu tidak memberikan pengaruh baik.
Karena itu
berhasil atau tidaknya pendidikan agama di sekolah juga banyak ditentukan oleh
keadaan lingkungan daripada anak didik.
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan
Dari
pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor Pendidikan Agama
adalah sesuatu yang ikut menentuksn keberhasilan Pendidikan Agama yang memiliki
beberapa bagian yang saling mendukung satu sama lainnya.
Faktor-faktor
Pendidikan Agama selanjutnya juga disebut dengan komponen-komponen pendidikan. Menurut
Toto Suharto dalam bukunya filsafat pendidikan Islam dengan memodifikasi
konsepsi noeng muhadjir, mengungkapkan secara filosofis komponen-komponen pokok
pendidikan islam kedalam lima komponen, yaitu tujuan pendidikan,
pendidik dan peserta didik, kurikulum pendidikan, metode pendidikan, dan
konteks pendidikan.
Kelima
komponen ini adalah merupakan sebuah sistem, artinya kelima komponen itu
merupakan satu kesatuan pendidikan yang masing-masing berdiri sendiri, tetapi
berkaitan satu sama lainnya, sehingga terbentuk satu kebulatan yang utuh dalam
mencapai tujuan yang diinginkan.
1. Faktor-faktor
yang mempegaruhi pendidikan islam adalah tujuan pendidikan, pendidik, anak
didik, lingkungan dan alat-alat pendidikan.
2.
Problematika pendidikan Islam itu, timbul karena
kurangnya pemahaman tentang pendidikan Islam itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Zakiah Daradjat, dkk. Metodologi Pengajaran Agama Islam, Bumi
Angkasa: Jakarta, 2001.
Suharto Toto, Filsafat Pendidikan Islam,Ar Ruzz: Jogjakarta, 2006.
Z.AG.S, Methodik Khusus Pendidkan agama, Cetakan VIII: Malang,
1998
Yusanto Ismail, Menggugas Pendidikan
Islam, Cetakan 2: Bogor,2011.
Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Rajagrafindo
Persada: Jakarta, 1999.
Marimba Ahmad D, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Al-Ma’arif:
Bandung, 1987.
Zuhri Syaifuddin, M.PdI. Media Pendidikan, Materi Kuliah: STAI
Al-Qolam, 2007.
Syekh Ibrahim bin Ismail, Ta’limul Muta’allim:Toha
Putra,Semarang.
Ahmad D. Marimba, Pengantar
Filsafat Pendidikan Islam: Al-Ma’arif, Bandung,
1987
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................
i
DAFTAR ISI....................................................................................................................
ii
BAB I ...... PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang........................................................................................
1
B. Maksdu
dan Tujauan...............................................................................
2
C. Rumasan
Pemunilasan.............................................................................
2
BAB II ..... PEMBAHASAN
A. Pengertian Faktor-Faktor Pendidikan Islam............................................ 3
B. Macam-macam Faktor-Faktor Pendidikan Islam..................................... 3
C. Tujuan pendidikan....................................................................................
5
D. Faktor Alat atau Media Pendidikan.........................................................
7
E. Macam-Macam Alat Pendidikan Islam....................................................
7
F. Faktor Lingkungan...................................................................................
8
BAB III ... PENUTUP
.................. Kesimpulan.....................................................................................................
9
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................
10
|
||||
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar