Rabu, 29 Oktober 2014

MAKALAH MATERI PAI FAKTOR-FAKTOR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Manusia adalah mahluk hidup yang diciptakan dengan memiliki kelebihan, dari mahluk hidup yang lain yaitu diberikannya akal untuk berpikir. Maka sebab itu dia selalu berpikir untuk bisa lebih baik dari sebelumnya.
Pendidikan adalah salah satu upaya manusia untuk bisa menggapai cita-citanya, sebagaimana definisi pendidikan itu sendiri adalah aktifitas atau usaha manusia untuk menumbuh kembangkan potensi-potensi bawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada didalam masyarakat dan kebudayaan untuk memperoleh hasil dan potensi.
Dengan pendidikan ini pula manusia berpikir lebih maju dan ingin selalu mengetahui sesuatu yang semula sebelum tahu menjadi tahu, karena penemuan-penemuan itu pula maka terjadilah yang namanya inovasi. Dan guna efesiensi, relevansi, kualitas dan efektivitas.
Adapun metode analisis yang penulis gunakan adalah metode analisis kualitatif. Selanjutnya dalam analisis data secara kualitatif ini penulis menggunakan pendekatan cara berfikir induktif. Hasil penelitian tentang faktor-faktor pendidikan dalam kitab Ihya’ Ulumuddin dapat dirumuskan menjadi lima faktor yaitu :
1.      Faktor tujuan adalah pendidikan dalam prosesnya haruslah mengurai kepada pendekatan diri kepada Allah dan kesempurnaan insani, mengarahkan manusia untuk mencapai tujuan hidupnya bagi bahagia dunia dan akhirat,
2.      Faktor pendidikan, yaitu guru mempunyai kedudukan yang mulia dan sangat penting. Guru juga memiliki syarat dan sifat yang harus dipenuhi antara lain: guru itu orang tua kedua di depan murid, guru sebagai pewaris nabi, guru sebagai penunjuk jalan dan figur pembimbing keagamaan, guru sebagai sentral figur atau teladan bagi murid, guru sebagai motivator dan guru sebagai seorang yang memahami tingkat perkembangan intelektual murid,
3.      Faktor anak didik, yaitu belajar mempunyai peran yang penting dalam kehidupan. Dengan belajar orang jadi pandai, ia akan mengetahui terhadap segala sesuatu yang dipelajarinya. Tanpa belajar, orang tidak akan mengetahui sesuatupun.
4.      Faktor alat dan metode adalah meliputi materi pendidikan, metode pendidikan dan alat pendidikan langsung,
5.      Faktor lingkungan, keluarga adalah lingkungan pendidikan pertama dan terutama bagi perkembangan anak, bahkan mempunyai pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan dan perkembangannya. Sedangkan lingkungan pergaulan juga mempunyai pengaruh yang sangat dominan terhadap perkembangan anak. Sedangkan lingkungan yang berujud kesusastraan yang meliputi buku yang bermanfaat dan buku yang merugikan serta merusak juga mempunyai peran yang besar terhadap pembentukan pribadi anak.

B.     Maksud dan Tujuan
a.       Penulisan makalah ini bertujuan sebagai berikut :
1.      Mengetahui Pengertian Faktor-Faktor Pendidikan Agama Islam.
2.      Mengetahui Macam-Macam Faktor Pendidikan Agama Islam.

C.     Rumusan Penulisan
Berangkat dari masalah sederhana yang terus berkembang menjadi kompleks inilah, makalah ini mengangkat 2 rumusan masalah, yaitu :
1.      Apa Pengertian Faktor-Faktor Pendidikan Agama Islam?
2.      Berapa dan Apa Saja Macam-Macam Faktor Pendidikan Agama Islam?
















BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Faktor-Faktor Pendidikan Islam
Dalam melaksanakan pendidikan agama, perlu diperhatikan adanya faktor-faktor pendidikan yang ikut menentukan keberhasilan pendidikan agama tersebut. Faktor-Faktor Pendidikan itu ada 5 macam, dimana faktor-faktor yang satu dengan yang lainnya mempunya hubungan yang erat. Kelima faktor tersebut adalah :
1.      Anak didik.
2.      Pendidik.
3.      Tujuan Pendidikan.
4.      Alat-alat pendidikan.
5.      Millieu/lingkungan.
Dapat disimpulkan bahwa factor-faktor Pendidikan Islam adalah sesuatu yang ikut menentuksn keberhasilan Pendidikan Islam yang memiliki beberapa bagian yang saling mendukung satu sama lainnya. Faktor-faktor Pendidikan Islam selanjutnya juga disebut dengan komponen-komponen pendidikan.
Menurut Toto Suharto dalam bukunya filsafat pendidikan Islam dengan memodifikasi konsepsi noeng muhadjir, mengungkapkan secara filosofis komponen-komponen pokok pendidikan islam kedalam lima komponen, yaitu tujuan pendidikan, pendidik dan peserta didik, kurikulum pendidikan, metode pendidikan, dan konteks pendidikan. Kelima komponen ini adalah merupakan sebuah system, artinya kelima komponen itu merupakan satu kesatuan pendidikan yang masing-masing berdiri sendiri, tetapi berkaitan satu sama lainnya, sehingga terbentuk satu kebulatan yang utuh dalam mencapai tujuan yang diinginkan.

B.     Macam-macam Faktor-Faktor Pendidikan Islam
Adapun pembahasan masing-masing faktor atau komponen pendidikan Islam tersebut sebagai berikut.
1.       Faktor Peserta Didik (Siswa atau Murid)
Faktor anak didik adalah merupakan salah satu faktor pendidikan yang paling penting  karena tanpa adanya faktor tersebut, maka pendidikan tidak akan berlangsung. Oleh karena itu faktor anak didik tidak dapat digantikan oleh faktor yang lain.
Dalam paradigma pendidikan islam, peserta didik merupakan sesuatu yang belum dewasa dan memiliki sejumlah potensi dasar (fitrah) yang perlu dikembangkan. Di sini peserta didik adalah makhluk Allah yang terdiri dari aspek jasmani dan ruhani yang belum mencapai kematangan, baik fisik, mental, intelektual, maupun psikologisnya. Oleh karena itu, ia senantiasa memerlukan bimbingan arahan pendidik agar dapat mengembangkan potensinya secara optimal dan membimbingnya menuju kedewasaan.
Peserta didik sebagai subjek pendidikan, menurut Sayyidina Ali Bin Abi Thalib Jika menginginkan keberhasilan meraih ilmu harus memenuhi enam syarat sebagaimana dalam syair ;

الالاتنال العلم إلا بستة * سأنبيك عن مجموعها ببيان
دكاء وحرص واصطبار وبلغة * وإرشاد أستاذ وطول زمان
Yaitu :
1) Cerdas                                            4) Mempunyai Bekal
2) Bersungguh-sungguh                      5) Mengikuti Petunjuk Guru (Ustadz)
3) Sabar                                              6) Lama Waktunya
2.       Pendidik (Guru atau Ustadz)
Pendidik merupakan salah satu komponen penting dalam proses pendidikan, dipundaknya terletak tanggung jawab yang besar dalam upaya mengantarkan peserta didik kearah tujuan pendidikan yang dicitakan. Secara umum, pendidik adalah mereka yang memiliki tanggung jawab mendidik. Mereka adalah manusia dewasa yang karena hak dan kewajibannya melaksanakan proses pendidikan
Selain mendidik pendidik (guru) mempunyai 4 empat tugas, yaitu ;
a.       Mengajarkan ilmu pengetahuan agama isalm
b.      Menanamkan Keilmuan dalam jiwa anak.
c.       Mendidik anak agar taat menjalankan agama.
d.      mendidik anak agar berbudi pekerti baik.
Berdasarkan hal diatas seorang guru (dosen) disamping mengajarkan ilmu, juga perlu memberikan teladan kepada peserta didik/mahasiswa. Dalam proses belajar mengajar disekolah atau kampus, peran guru (dosen) sangat penting dan hendaknya mampu berfungsi sebagaimana orang tua yang mampu memahami, mengayomi dan memberikan perasaan aman kepada peserta didik. Disamping itu juga diharapkan bagi guru (dosen) apapun mata ajaran yang menjadi tanggung jawabnya,merupakan sosok yang mampu memberikan teladan perilaku yang islami sekaligus memiliki visi yang jelas dalam peranya mengembangkan pribadi siswa (mahasiswa) muslim. Sesuai dengan perilaku perkembangan anak lebih mikudah mengikuti teladan perilaku yang bersifat Visual dibandingkan dengan materi yang disampaikan secara klasikal dan verbalistik. Selain itu, siswa (mahasiswa) lebih cendrung meneladani guru/dosen yang juga seperti yang ia ajarkan kepada mereka.
Berdasarkan hal ini M. Ismail Yusanto dalam bukunya Menggugas Pendidikan Islam mengatakan bahwa, maka guru (dosen) perlu memenuhi kualifikasi sebagai berikut:
1.      Amanah, yaitu bertanggung jawab dalam keberhasilan proses pendidikan.Ia betul-betul memiliki komitmen yang tinggi untuk membentuk kepribadian islam pada diri peserta didik atau mahasiswanya. Bila tidak, pendidikan yang diharapkan unggul hanya akan menjdi impian.
2.      Kafa’ah atau memiliki skill dibidangnya. Pengajar yang tidak menguasai bidangan yang diajarkan nya baik dalam aspek iptek dan keahlian maupun Tsaqofah Islam tidak akan mampu memberikan hasil optimal pada peserta didik.
3.      Himmah atau memiliki etos kerja yang baik.
4.      Berkepribadian Islam. Guru (dosen) harus menjadi teladan bagi siswanya agar tidak hanya sekedar menjalankan fungsi mengajar  melainkan juga fungsi mendidik.

C.    Tujuan pendidikan
Menurut Dr. Zakiah Daradjat, dkk. Tujuan pendidikan ialah sesuatu yang hendak dicapai dengan kegiatan atau usaha pendidikan. Bila Pendidikan itu berbentuk pendidikan formal, tujuan pendidikan itu harus tergambar dalam suatu kurikulum.
M. Arif Yunus dalam bukunya mengatakan Tujuan Pendidikan Islam adalah untuk membentuk  manusia yang berkarakter, yakni 1. Berpribadian islam, 2. Menguasai Tsaqofah Islam, 3. Menguasai Ilmu Kehidupan  (sain teknologi dan keahlian yang memadai).
a.       Berkepribadian Islam (Syaksiah islam)
Tujuan yang pertama ini hakekatnya merupakan konsekwensi keimanan seorang muslim, yakni bahwa seorang muslim harus memegang indentitas muslimanya yang tampak pada cara berfikir dan cara bersikapnya yang senantiasa dilandaskan pada ajaran islam.
Pada prinsipnya ada tiga langkah metode pembentukan  dan pengembangan Kepribadian Islam. 1. Menanamkan Aqidah Islam dengan metode yang menggugah akal menggantarkan jiwa dan menyentuh perasaan. 2. Mendorong peserta didik agar menegakkan bangunan cara berfikir dan perilakunya diatas aqidah dan syari’ah islam. 3. Senantiasa mengisi pemikirannya dengan tsaqofah islam dan mengamalkanya dalam seluruh aspek kehidupannya dalam rangka melaksanakan ketaatan kepada Allah.
b.      Mengusai tsaqofah islam
Dalam mengusai hal ini islam telah mewajibkan agar  setiap muslim menuntut ilmu. Imam Al Ghazali dalam ihya ulumuddin,Bab ilmu,berdasarkan takaran kewajibanya membagi ilmu menjadi dua katagori,yakni (1). Ilmu Fardhu A’in misalnya Ilmu Tsaqofah Islam, seperti Pemikiran, Ide, Dan Hukum-Hukum Islam, Bahasa Arab, Sirah Nabawiyah, Al-Qur’an, Al Hadits  dll. (2) Ilmu Fardhu  Kifayah. ilmu yang termasuk dalam golongan ini adalah Ilmu Kehidupan Yang Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi serta keahlian misalnya, Ilmu   Kimia, Biologi, Fisika, Kedokteran, Pertanian, Teknik dan lain sebagainya.
c.       Menguasai sain dan tekhnologi
Mengusai ilmu iptek agar umat islam mampu mencapai kemajuan material sehingga menjalankan misi sebagai khalifah Allah Allah SWT dengan baik di muka bumi.Islam menetapkan penguasaan ilmu kehidupan sebagai fardu kehidupan.
 Pada hakekatnya ilmu pengetahuan terdiri atas dua hal,yakni pengetahuan yang dapat mengembangkan akal pekiran sehingga ia dapat menentukan suatu tindakan tertentu dan pengetahuan mengenai perbuatan itu sendiri.
Disisi lain akal pulalah yang dapat memacu kehendak untuk maju menguasai iptek sebagai buah dari keimanan seorang muslim. Rasul SAW memberikan contoh. Dalam Kitab al fathul kabir jilid III, diketahui bahwasanya Rasul pernah mengutus dua orang sahabatnya ke negeri yaman guna mempelajari teknik pembutan senjata yang mutakhir untuk ukuran pada waktu itu yang bernama Dabbabah, sejenis tank yang terdiri atas kayu tebal berlapis kulit dan tersusun dari roda-roda yang dapat menerjang benteng lawan. Dalam kitab Al Furusiyah (Ibnul Qoyyim), diriwayatkan bahwasanya Rasulullah sutu ketika melihat dan menunjuk busur-busur panah buatan orang-orang arab. Beliau berkata: Dengan ini, dengan busur-busur, tombak, Allah SWT mengokohkan kekuasaan didalam negeri dan menolong kalian atas lawan-lawanmu. Hal ini jelas bahwa islam sangat memperhatikan IPTEK.     

D.    Faktor Alat atau Media Pendidikan
Adapun yang dimaksud dengan alat pendidikan ialah segala sesuatu yang dipergunakan dalam usah untuk mencapai tujuan dari pendidikan.
Dengan demikian yang dimaksud dengan alat pendidikan agama ialah; Segala sesuatu yang dipakai dalam mencapai tujuan pendidikan agama. 
Dalam memilih alat (media pendidikan) ada beberapa faktor yang harus diperhatikan. Seperti yang diajukan oleh Heinick,dkk (1982) yang berupa model perencanaan penggunaan media yang efektif yang dikenal dengan istilah (ASSURE) adalah singkatan dari : Analyze Learner Characteristik, State Objektive, Select, or Modify Media, Utilize, Require Learner Response and Evaluate. Model ini menyarankan ada 6 kegiatan utama dalam perencanaan pengajaran sebagai berikut :
a.       Menganalisis Karakteristik umum kelompok sasaran, apakah mereka siswa SD/SMP/SLTA/PT/Organisasi Pemuda, Perusahaan, Usia, Jeniskelamin, Latar Belakang Sosial Budaya, Sosial, Ekonomi.
b.      Merumuskan tujuan pengajaran.
c.       Memilih, Memodifikasi, Merancang dan mengembangkan materi dan media yang tepat.
d.      Menggunakan mteri dan media (Bagaimana dan berapa waktu yang dibutuhkan untuk menggunakannya) ruang dan fasilitas lain.
e.       Meminta tanggapan dari siswa.
f.       Mengevaluasi proses belajar mengajar.

E.     Macam-Macam Alat Pendidikan Islam
Alat-alat pendidikan agama dapat dikelompokkan menjadi 3 dengan uraian atau klasifikasi sebagai berikut :
a.        Alat Pengajaran Agama: Yang dibedakan menjadi tiga ;
·         Alat pengajaran Klasikal, Seperti Papan Tulis, kapur dan lain-lain.
·         Alat Pengajaran Individual. Seperti alat tulis, buku pelajaran dan lain-lain.
·         Alat Peraga.
b.       Alat-alat Pendidikan Langsung : termasuk alat pendidikan yang langsung juga ialah dengan menggunakan emosi dan dramatisasi dalam menerangkan masalah agama. Karena agama lebih menyangkut perasaan.
c.        Alat-alat Pendidikan tidak Langsung : Alat yang bersifat kuratif. Agar dengan demikian anak-anak menyadari perbuatannya yang salah dan berusaha untuk memperbaikinya.

F.     Faktor Lingkungan
Lingkungan merupakan sesuatu yang mempengaruhi pada pertumbuhan dan perkembangan jiwa anak. Adapun pengaruh lingkungan dapat dibagi menjadi dua, yaitu positif dan negative, adapun uraiannya sebagai berikut;
a.       Pengaruh lingkungan dapat dikatakan positif, bila mana lingkungan itu dapat memberikan dorongan atau motivasi dan rangsangan kepada anak untuk berbuat hal-hal yang baik.
b.      Sebaliknya pengaruh lingkungan dapat dikatakan Negatif bila mana keadaan sekitarnya anak itu tidak memberikan pengaruh baik.
Karena itu berhasil atau tidaknya pendidikan agama di sekolah juga banyak ditentukan oleh keadaan lingkungan daripada anak didik.





BAB III
KESIMPULAN

Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor Pendidikan Agama adalah sesuatu yang ikut menentuksn keberhasilan Pendidikan Agama yang memiliki beberapa bagian yang saling mendukung satu sama lainnya.
Faktor-faktor Pendidikan Agama selanjutnya juga disebut dengan komponen-komponen pendidikan. Menurut Toto Suharto dalam bukunya filsafat pendidikan Islam dengan memodifikasi konsepsi noeng muhadjir, mengungkapkan secara filosofis komponen-komponen pokok pendidikan islam kedalam lima komponen, yaitu tujuan pendidikan, pendidik dan peserta didik, kurikulum pendidikan, metode pendidikan, dan konteks pendidikan.
Kelima komponen ini adalah merupakan sebuah sistem, artinya kelima komponen itu merupakan satu kesatuan pendidikan yang masing-masing berdiri sendiri, tetapi berkaitan satu sama lainnya, sehingga terbentuk satu kebulatan yang utuh dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
1.      Faktor-faktor yang mempegaruhi pendidikan islam adalah tujuan pendidikan, pendidik, anak didik, lingkungan dan alat-alat pendidikan.
2.     Problematika pendidikan Islam itu, timbul karena kurangnya pemahaman tentang pendidikan Islam itu sendiri.




DAFTAR PUSTAKA


Dr. Zakiah Daradjat, dkk. Metodologi Pengajaran Agama Islam, Bumi Angkasa: Jakarta, 2001.

Suharto Toto, Filsafat Pendidikan Islam,Ar Ruzz: Jogjakarta, 2006.

Z.AG.S, Methodik Khusus Pendidkan agama, Cetakan VIII: Malang, 1998

Yusanto Ismail, Menggugas Pendidikan Islam, Cetakan 2: Bogor,2011.

Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Rajagrafindo Persada: Jakarta, 1999.

Marimba Ahmad D, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Al-Ma’arif: Bandung, 1987.

Zuhri Syaifuddin, M.PdI. Media Pendidikan, Materi Kuliah: STAI Al-Qolam, 2007.

Syekh Ibrahim bin Ismail, Ta’limul Muta’allim:Toha Putra,Semarang.

Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam: Al-Ma’arif, Bandung, 1987




















DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR...................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii
BAB I ...... PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang........................................................................................ 1
B.       Maksdu dan Tujauan............................................................................... 2
C.       Rumasan Pemunilasan............................................................................. 2
BAB II ..... PEMBAHASAN
A.    Pengertian Faktor-Faktor Pendidikan Islam............................................ 3 
B.     Macam-macam Faktor-Faktor Pendidikan Islam..................................... 3
C.     Tujuan pendidikan.................................................................................... 5
D.    Faktor Alat atau Media Pendidikan......................................................... 7
E.     Macam-Macam Alat Pendidikan Islam.................................................... 7
F.      Faktor Lingkungan................................................................................... 8
BAB III ... PENUTUP
.................. Kesimpulan..................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 10
ii
 
ii
 
 












Tidak ada komentar:

Posting Komentar